dan keranda itu pun akhirnya berjalan ke rumahku yang
rapuh tapi tegar sebab dibangun di atas ombak jauh dari
pasir
namun tetap dekat ke pesisir
lama kutolak duka yang mengiring di belakangnya, cahya
lenguh antara gumuk kelanangan dan ngarai yang kini cemas
tertimbun di sana lalu cinta kita hampir jadi ladang
Kurusetra
dendam dialirkan melengkungi pelangi
: duka pun sekarat
saat kita teraniaya
dan keranda itu pun akhirnya berjalan ke rumah ku pelan
tapi
pasti menyisakan daunan kering dan impian yang berserakan
di meja sebelum pecah pagi
lama ku dengar suara anak-anak bersorai berebut fajar
dalam
rahimMu yang belum jua lepas dari cumbu tetapi
kehangatannya telah dirampas kupu-kupu yang menandai
tamu paling sopan pagi ini mengetuk pintu berulangkali
: siapa, tanyaku pelan mengambang
tapi keburu semua melayang
©
Setro 18082009