bagi: ena dwi p.
rembulan telah melemas di tengkukmu
terkalahkan subuh pada genggam perempuan
dari gunung, yang berbaris dan merunduk
meniti fajar dalam jebak kabut
: begitu banyak tanda di kakiNya
menjelaskan sejarah hari yang sesungguhnya
ena, bisakah kau putuskan
kepergian ke kota -lain kali- untuk menyusulnya
atau keburu kau kedinginan
dan meminta yang lain
sebelum mati
?
© banjarnegara, 2000
Thursday, July 16, 2009
purnama pagihari
1:53 AM
No comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment