: bagi Rust
-apalagi yang masih harus dipunguti di luar rumah
dari gerimis kecil, bau mesiu dan tabir yang koyak itu-
Kekuasaan, katamu. O, dukanya aku. Perang belum lagì selesai
Sia-sia mematahkan anak tangga di bawahnya. Kenapa?
Kekuasaan tak pernah punya keberanian buat banyak mendengar
meski telinga disemaikan dimana-mana dan Kemauan
dibangunkan dari kewajiban-kewajiban yang tak penuh dìpahami.
Kekuasaan adalah penindasan yang terus dipelihara
dari keharusan-keharusan yang terlalu ruwet buat dicerna
ia aras jentera, yang memuat duka Tuhan bersama doa para Rahib
-apalagi yang masih harus dipunguti di luar ini
dari remah roti, bau yang membusuk dan luka yang tertusuk?-
Kekuasaan, dalihmu. O, murkanya aku pada kemelut baru
Sia-sia merajut tali cinta memuat impìan petani di desa-desa
Kekuasaan adalah ketakutan yang paling tak masuk akal
yang menggetarkan katup-katup dan lubang anus
prasangka dialirkan lewat pìpa di kota-kota
Kekuasaan adalah kebekuan hati dan beteng tinggi
dimana angin dan air mata melekatkan lumut kelabu di wajahnya
pelan dan pasti. Korosi demi korosi melapukkannya
: maka kekuasaan adalah kejahatan paling sempurna !
© kedungpuji, maret 2000
Thursday, July 16, 2009
serenada kekuasaan
1:31 AM
No comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment