: bagi WS
Telah makin temaram kapas, sebab hari
penuh cinta,
lagu buruh di jalanan
dan pelangi di pelupuk mata
dekatlah sini, selagi bìsa kupeluki
o, kecemasan gadis-gadis pelawan
kehangatan dadamu penuh
oleh bunga dan metamorfosa
Telah makin keruh, aku mengalir
tak henti suburkan sawah-sawah
tanpa pematang, dan cinta depan penghulu
melipat caping ke balik kutangmu
Ke sinilah, dekat ke ulu jaman
bilik jantung kembang sepatu
luruhnya para martir, juga wangi cinta
di petang yang pertama
(seperti yang lain, selalu ada waktu melepasmu pergi
demikian juga: impi)
© gunungpegat, 21 april 2001
Thursday, July 16, 2009
senandung
4:54 AM
No comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment