jangan mati manakala pemìskinan masih terjadi
ketika tanah air belum juga kembali
di halaman anyir darah masih terhembus sisanya
Oleh mesiu, hatiNya telah terkuka
Kau tahu, ini dada petani Mad Sali
Saringan martir yang terus dan terus terbelenggu
Setua bongkok masih begitu-begitu
Jangan tidur sore saat jarahan makin ramai
Di rentang petang buruh pulang lipatkan utang
Meski balaikota tetap penuh dengan bendera
Tapì pundinya cuma lipatan obligasi saja
Ini sore kìta dongengkan negeri kecil koloni
Yang tiap orang punya malam makìn ngeri
Sebab bingung makan gambar apa esok pagi
Jangan mati pula, sebelum kukenali kalian siapa
Patung keadilan seberang teritis
Peta kemakmuran di ladang buncis
Maka kukenali kalian tiap saban
Diwiridkan larut malam-malam
Lagu supremasi diam-diam
: o, bìla saja Kemenangan telah tiba !
© jakarta, agustus 2000
Thursday, July 16, 2009
soliloqui
1:44 AM
No comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment