Wednesday, July 10, 2019

tetralogi kedua: Drupadi-Lima


(telah dilayani ke lima, dalam rahasia candi Sapta Arga
dimana jejak melingkar itu, ragu menua pada waktu)

dan hujan pun menderas dipermainkan
sebelum isi gelas mengering
sebelum daun rimba Astinapura menguning
sedang di luar serambi Dadu
tak ada yang tahu betapa Ku !

: betapa dunia telah dibelah sungkawa
anak-anak Pendawa melambungkan wangi Bakung
di Kurusetra, kembar pelangi menguwung
penjara bidadari dan malaikat suci
maka tak pernah sampai aku menyeru Mu
oleh guntur Dursasana itu.

lalu daun dan dunia disucikan pada tiap helai
rambutnya, yang lebih dari mahkota terurai
seluas padang di poros ngarai
dan hujan pun berhenti lah, para khafilah
mematung hati, membatu tuli
tak ada kuasa di sana, cuma gumam Sena

: o, jagad. Hendak dibawa kemana dendam tua
pesan-pesan menggantung di arca batu safir
dan kebimbangan tak henti menghilir
tinggallah pada Mu anak pemberani itu
dan bertapa di dalam Lima

© setro, januari 2010

0 comments:

Post a Comment