Thursday, July 16, 2009

nyanyian karah

Jika ini karah nabi, kenapa waris tak pernah kembali
Kebun rubah jadi persil koloni dan di utara dekatnya
Rumah mandor dan markas tentara.
: tiap sebulan ada letup senapan
dengan gema mirip hantu
putar kampung saban minggu
Anak rembulan di pojok latar lututnya pada gemetar

Jika ini karah nabi, kenapa serambi putih
Jadi bisu di bawah kubah
Sejuta ratap kelu dalam khutbah
Kebutuhan malah sulit diomongkan;
kemakmuran cuma jadi pilin merjan

: tiap selapan digelar pengajian
Iuran dikumpulkan saban waktu
Persoalan dibiarkan dalam sedu
Banyak orang terbenam di bisik-bisik,
kersik daun yang tanggal
Gugur oleh kicau burung nakal

Jika ini karah nabi, maka ada yang perlu dibenahi
Pusing badai dalam baki, ditiup bagai asap kopi
Lingkar kubah telah ruah, meski jalanan sempit
Tangan kiri mengepal langit.

O, pengantinku. Yang berbaris di jalanan dan nyanyikan
perubahan. Padahal di tepiannya lumut-lumut merah
telah merapuhkan belenggu sejarah.

- rowopening, april 2001

0 comments:

Post a Comment