Thursday, July 16, 2009

kata slamet

kata slamet, jika mau slamet jangan mau makan suket
jadìlah manusia biasa saja dan tak usah istimewa
lepaskan rungut, sungut dan buntut

katanya pula, jadi manusia tak cukup hamburkan doa
menghiba ampunan sembari bersekutu dengan pendosa

kata slamet lagi -dan ia ngomong sendiri- jika mau
dicermati, maka bìang borok negeri ini
ada di bokong rampok berdasi,
mereka pakai jubah politìsi, rangkap njabat birokrasi
dan jadi tentara beragama dwi-fungsi

kata slamet, jadi rakyat itu tiba ruwet
apalagi jadi kuda, makan suket
kerja keras tiap hari, tapì matanya ditutupi
dan tak sempat lihat kitir obligasi
beban penuh satu cikar, disunggi saja hingga asar
bablas isya pulang rumah: keadaan tak pernah berubah!
Kata slamet, kunci obat mumet cuma mengelak jadi sremet
Ngalap banda bukan miliknya, nilep bagian bukan warisnya.

dan yang terakhir
kata slamet -sembari nyengir-
jika mau kaya jangan jadi penyair !

© sruweng, 2001

0 comments:

Post a Comment